Ada Demo Pengemudi Ojek, Lalu Lintas Arah Merdeka Ditutup
Ada Demo Pengemudi Ojek – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/8/2024). Aksi ini mengakibatkan penutupan ruas jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dari pantauan di lapangan, barrier beton dilengkapi dengan kawat berduri telah disusun tepat di depan […]
Ada Demo Pengemudi Ojek – Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/8/2024). Aksi ini mengakibatkan penutupan ruas jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dari pantauan di lapangan, barrier beton dilengkapi dengan kawat berduri telah disusun tepat di depan Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Barrier tersebut memalangi jalan Medan Merdeka Barat menuju ke Istana Merdeka, menghalangi akses langsung ke lokasi tersebut sebagai langkah pengamanan selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Pengamanan Ketat dan Penutupan Satu Arah: Unjuk Rasa Ojol di Patung Kuda, Jakarta Pusat
Penutupan arus lalu lintas akibat aksi unjuk rasa pengemudi ojek online di Patung Kuda, Jakarta Pusat, hanya dilakukan satu arah. Sementara itu, arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Barat menuju Jalan MH Thamrin masih berjalan normal.
Sejumlah aparat kepolisian telah bersiaga di sekitar lokasi unjuk rasa. Hingga saat ini, massa dari pengemudi ojek online terus berdatangan ke lokasi aksi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan. “Pengamanan untuk kegiatan unjuk rasa diturunkan sebanyak 1.784 personel,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (29/8/2024).
Personel gabungan ini berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda Jakarta, dan instansi terkait. Susatyo juga menyebutkan bahwa kepolisian telah menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas yang akan diberlakukan secara situasional, tergantung dinamika di lapangan.
“Bila nanti di sekitar obyek vital ada massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan rekayasa lalu lintas,” ujarnya. Susatyo menekankan bahwa seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan diimbau untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, dan mengutamakan negosiasi serta pelayanan secara humanis.
Selain itu, Susatyo juga mengimbau para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi, sehingga kegiatan dapat berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua pihak.
“Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya,” tandasnya.
Gojek: Aplikasi Tetap Berjalan Normal di Tengah Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Ojol
Terkait ribuan driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek yang menggelar aksi demo di Jakarta pada Kamis (29/8/2024), pihak Gojek Indonesia akhirnya buka suara.
Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina, menyatakan bahwa perusahaan selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa mengimbau agar aspirasi tersebut disampaikan secara kondusif dan tertib.
“Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki,” ujar Rosel dalam keterangan resminya.
Rosel juga menanggapi kekhawatiran yang muncul terkait kemungkinan tidak beroperasinya beberapa layanan Gojek akibat rencana aksi demonstrasi. Ia menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat menggunakan layanan Gojek seperti biasa.
“Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa,” ucap Rosel.
Selain itu, Rosel mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Ia juga menekankan bahwa Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan pelanggan maupun mitra mereka.
“Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami,” pungkasnya.
Sikap Grab Indonesia terhadap Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Ojol
Sementara itu, Grab Indonesia menyatakan sikapnya terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pengemudi ojek online (ojol). Grab Indonesia senantiasa menghargai hak Mitra Pengemudi untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya, selama dilakukan dengan tertib, damai, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk melalui layanan Grab Support maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas Mitra Pengemudi yang dilaksanakan secara berkala,” kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, melalui keterangan resminya.
Tirza menekankan bahwa besaran tarif layanan pengantaran Grab telah dihitung dengan cermat sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial. Tarif ini dirancang untuk menjaga pendapatan Mitra Pengemudi serta kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.
“Kami menjamin bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen,” ujar Tirza.
Ia menambahkan bahwa seluruh biaya promosi yang digunakan oleh Grab berasal dari perusahaan dan didesain untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen. Pada akhirnya, promosi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan para Mitra Pengemudi.
Baca juga artikel lainnya dari UnityGames.org