Beranda TEKNO Astronaut Terpukau oleh Aurora ‘Bendera Palestina’ di Antariksa
TEKNO

Astronaut Terpukau oleh Aurora ‘Bendera Palestina’ di Antariksa

Astronaut Terpukau oleh Aurora – Sebuah aurora langka dengan warna yang menyerupai bendera Palestina baru-baru ini terlihat menyala di luar angkasa, memukau para astronaut NASA yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penampakan aurora ini merupakan hasil dari fenomena Badai Matahari yang terjadi di permukaan matahari dan mengirimkan partikel bermuatan menuju Bumi, menciptakan cahaya […]

Astronaut Terpukau oleh Aurora – Sebuah aurora langka dengan warna yang menyerupai bendera Palestina baru-baru ini terlihat menyala di luar angkasa, memukau para astronaut NASA yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penampakan aurora ini merupakan hasil dari fenomena Badai Matahari yang terjadi di permukaan matahari dan mengirimkan partikel bermuatan menuju Bumi, menciptakan cahaya spektakuler yang terlihat hingga ke luar angkasa.

Aurora tersebut menampilkan kombinasi warna hijau, merah, dan hitam, yang mirip dengan warna bendera Palestina. Fenomena alam ini membuat para astronaut terkesima dengan keindahannya. Meskipun aurora biasanya terlihat di wilayah kutub Bumi, penampakan dari luar angkasa memberikan sudut pandang yang lebih luas dan mengagumkan.

Fenomena Aurora ‘Bendera Palestina’ Hiasi Langit Antariksa, Disaksikan Astronaut NASA

Pada Kamis (10/10), langit menyuguhkan pemandangan yang luar biasa. Fenomena aurora yang membesar akibat badai geomagnetik besar menghiasi langit antariksa dengan kombinasi warna merah dan hijau yang berpadu dengan warna hitam dari angkasa, menciptakan pola yang menyerupai bendera Palestina. Fenomena langka ini menambah keindahan aurora yang biasa terlihat di kutub, kali ini terlihat jelas dari luar angkasa.

Don Pettit dan Matthew Dominick, astronaut NASA yang sedang menjalankan misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menjadi saksi dari peristiwa alam yang spektakuler ini. Saat badai geomagnetik memicu aurora tersebut, mereka beruntung bisa menyaksikan fenomena ini secara langsung dari ruang angkasa, memberikan mereka pengalaman visual yang tak terlupakan.

Fenomena Aurora ‘Bendera Palestina’ Dipicu oleh Lontaran Massa Koronal dari Matahari

Fenomena aurora langka yang terlihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ini dipicu oleh peristiwa luar biasa yang dikenal sebagai Lontaran Massa Koronal (Coronal Mass Ejection/CME) dari Matahari. CME terjadi ketika sejumlah besar plasma dan medan magnet terlempar dari korona Matahari dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat plasma ini mencapai Bumi dan berinteraksi dengan atmosfer, ia memicu badai geomagnetik yang kuat.

Badai geomagnetik inilah yang menciptakan aurora lebih besar dan lebih cerah dari biasanya, menghiasi langit dengan kilatan warna yang intens. Aurora yang tercipta kali ini tampak begitu spektakuler hingga membentuk pola warna yang menyerupai bendera Palestina, membuat para astronaut di ISS terpesona oleh keindahannya. Fenomena ini mengingatkan kita pada betapa dahsyat dan mempesonanya kekuatan alam yang ada di luar angkasa.

Aurora ‘Bendera Palestina’ yang Tak Terduga, Kisah Astronaut Pettit dan Dominick

Bagi Don Pettit dan Matthew Dominick, aurora yang mereka saksikan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bukan hanya menakjubkan, tetapi juga sangat tidak terduga. Dalam sebuah unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter) pada Jumat (11/10), Pettit membagikan pengalamannya menyaksikan aurora yang langka tersebut.

“Matahari melepaskan letusan, dan atmosfer berubah merah. Luar biasa, bukan hanya dilihat dari Bumi tetapi juga dari orbit,” tulis Pettit dalam unggahannya di X.

Pettit juga menceritakan bahwa mereka hampir menyerah untuk melihat aurora setelah beberapa saat hanya melihat tampilan aurora yang biasa. Ketika mereka bersiap untuk beristirahat dan tidur, tiba-tiba langit berubah menjadi pemandangan spektakuler dengan aurora besar berwarna merah dan hijau yang memancar di depan mereka.

“Kami hampir saja beristirahat, tetapi kemudian kami melakukan ‘kesalahan’ dengan mengintip keluar jendela Cupola (sebuah modul observasi yang memungkinkan pandangan panorama dari luar angkasa),” ungkap Pettit dalam ceritanya.

Aurora yang terlihat begitu besar dan jelas dari orbit ini meninggalkan kesan mendalam bagi kedua astronaut, yang merasa beruntung telah menyaksikan salah satu fenomena alam yang paling mempesona dari sudut pandang yang jarang sekali terlihat.

Keindahan Aurora yang Menakjubkan: Seperti Berada di Dalamnya

“Menakjubkan adalah kata yang tepat,” ungkap Don Pettit saat menggambarkan fenomena aurora spektakuler yang ia saksikan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia menambahkan bahwa meskipun mereka berada di luar angkasa, rasanya seperti mereka berada di dalam aurora tersebut, bukan sekadar mengamatinya dari atas.

Aurora yang memancarkan warna merah darah ini menciptakan efek seperti tanda neon raksasa yang mengelilingi ISS, membuat pemandangan tersebut semakin luar biasa. Pettit juga menyebut bahwa ritme kamera yang mereka siapkan untuk mengambil gambar dengan cepat justru semakin menonjolkan keindahan aurora yang mereka saksikan.

Melansir dari Space, baik Pettit maupun Matthew Dominick dikenal sebagai fotografer orbital yang andal. Mereka sering membagikan gambar-gambar memukau dari luar angkasa, termasuk pemandangan aurora dan berbagai fenomena cuaca ekstrem di Bumi. Dengan keahlian mereka, momen aurora ini berhasil diabadikan dengan sempurna, memperlihatkan keindahan alam semesta yang jarang terlihat oleh mata manusia.

Dominick Abadikan Badai Milton dari Antariksa, Persiapan Pulang Bersama Crew Dragon

Sebelum menyaksikan fenomena aurora spektakuler, Matthew Dominick juga sempat membagikan foto Badai Milton yang mendekati daratan Florida pada Rabu (9/10). Foto tersebut diambil dari jendela kapsul Crew Dragon Endeavour, kendaraan yang nantinya akan membawanya dan kru SpaceX Crew-8 kembali ke Bumi.

Dominick dan rekan-rekannya di Crew Dragon dijadwalkan segera kembali setelah menyelesaikan misinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, berbeda dengan Dominick, Don Pettit masih harus tinggal lebih lama di ISS. Pettit tiba di ISS bersama dua kosmonot Rusia dengan menggunakan pesawat antariksa Soyuz bulan lalu dan akan melanjutkan penelitiannya di stasiun luar angkasa tersebut.

Meskipun Dominick bersiap untuk pulang, misinya di ISS telah meninggalkan jejak berupa gambar-gambar fenomena alam yang mengesankan, baik dari badai ekstrem maupun aurora indah yang memancar di langit antariksa.

 

 

Baca juga artikel lainnya dari UnityGames.org

Sebelumnya

PUBG Mobile Berkolaborasi dengan Venom: The Last Dance

Selanjutnya

FFWS SEA 2024 Fall: Wakil RI Akui Kekalahan, 'Kita Terlalu Naif'

UnityGames
Penulis

UnityGames

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Game, Gaming Tips dan Esport | UNITYGAMES.ORG
advertisement
advertisement